Dinamika Pembelajaran di Masa Pandemi

Merebaknya kasus pandemi Covid-19 sejak Desember 2019, mengharuskan semua proses kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik untuk sementara waktu dilaksanakan di rumah. Hal itu dilakukan guna meminimalisir kontak fisik secara massal sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran virus.

Beberapa hari ini media massa diramaikan oleh pernyataan Mendikbud Ristek (Nadiem Makarim) bahwa “sekolah wajib memberikan opsi pembelajaran tatap muka, dimana sekolah-sekolah yang boleh melayani Pembelajaran Tatap Muka (PTM) adalah daerah status PPKM level 1, 2, dan 3. Selain itu, semua tenaga pendidik juga sudah menjalani vaksinasi dosis kedua dan tidak harus menunggu program vaksinasi untuk usia 12-17 tahun tuntas” hal ini disampaikan saat  melaksanakan rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, (Senin 23/08/2021)

Dilaksanakannya Pembalajaran Tatap Muka (PTM) masih menjadi kehawatiran bagi masyarakat mengingat kasus Covid-19 di Indonesia masih terjadi, sehingga hal ini menjadi polemik di masyarakat yang menjadi perdebatan publik, apakah saat ini sudah waktunya dilaksanakan Pembelajaran Tatap Muka atau menunggu sampai kondisi Pandemi Covid-19 dinyatakan oleh pemerintah benar-benar sudah aman.

Maka untuk menjawab keresahan tersebut, Gerakan Muda Cendekia melalui Forum Diskusi Cendekia kembali mengajak setiap unsur dari kalangan orang tua, siswa/siswi dan tenaga pengajar serta Masyarakat secara umum bersama-sama mengkaji “Dinamika Pembelajaran Tatap Muka Dimasa Pandemi”.

Forum Diskusi Cendekia (FDC) kali ini dilaksanakan secara vitual pada Hari Jum’at (07/09/2021) melalui room meet zoom yang di ikuti oleh berbagai kalangan, diantaranya para akademisi, praktisi dan masyarakat pada umumnya. Dimana pada kesempatan ini, pemantik atau pemateri dengan tema “Dinamika Pembelajaran Tatap Muka Dimasa Pandemi” adalah seorang Education Consultan dan sebagai Mahasiswa Doktoral Manajemen Pendidikan yang tidak lain adalah Ketua Umum Gerakan Muda Cendekia yaitu Bapak Sidiq Nulhaq, M.Pd.

Kegiatan ini di buka oleh MC yaitu Farihah Nurzakiyah dengan ucapan rasa syukur atas kehadiran peserta yang begitu antusias mengikuti kegiatan FDC ini, kemudian pelaksanaan kegiatan dipandu oleh moderator yaitu Ratna Nurhidayati yang mengatur jalannya acara Forum Diskusi Cendekia dengan terlebih dahulu mempersilakan narasumber menyampaikan materinya.

Pemaparan pemateri diawali dengan penjelasan terkait Covid-19 dengan dampak yang menyertainya, dimana penuturan narasumber bahwa “sudah satu tahun lebih pandemi Covid-19 ini terjadi dan berpotensi menimbulkan dampak sosial negatif yang berkepanjagan diantaranya putus sekolah, penurunan capaian belajar dan kekerasan pada anak serta risiko ekternal lainnya, maka pemerintah terus berupaya mengeluarkan kebijakan untuk meminimalisir terjadinya dampak yang paling buruk”.

Lanjut pemateri, berbagai kebijakan pada masa pandemi covid-19 terhadap pendidikan di Indoensia diantaranya pada tanggal 24 Maret – 15 Juli 2020 melalui SE Mendikbud No. 4 Tahun 2020 yaitu terkait belajar dari rumah, Ujian Nasional ditiadakan serta PPDB Online dan dilarang kerumunan. Selanjutnya pada 15 Juli – 7 Agustus 2020 melalui Implementasi SKB 4 Menteri yaitu dapat membuka PTM dengan Syarat dan  Belajar dari rumah, Kemudian pada tanggal 7 Agustus – Desember 2020 melalui penyesuaian SKB 4 Menteri yaitu Dapat membuka PTM dengan syarat dan Belajar dari rumah. Adapun pada tahun 2021 sejak Januari – Maret masih penyesuaian SKB 4 menteri yaitu apabila pemda sudah memberikan izin dan satuan pendidikan memenuhi semua syarat berjenjangnya, maka PTM diperbolehkan, namun tidak wajib. Sedangkan kebijakan April 2021 – sampai sekarang yaitu apabila seluruh PTK pada satuan pendidikan telah divaksinasi Covid-19, maka satuan pendidikan diwajibkan memberikan opsi layanan PTM Terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan dan PJJ. Sehingga melalui rangkaian kebijakan tersebut pemerintah terus berupaya memberikan pendidikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia pada kondisi Pandemi Covid-19 saat ini.

Lebih jauh lagi, pemateri menyampaikan bahwa kebijakan yang menjadi pesoalan hari ini harus di cermati dan lebih dipahami, bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dapat dilaksanakan pada 77% satuan pendidikan yang berada pada situasi Covid-19 level 3 dan level 2 berdasarkan SKB 4 Menteri, Sementara satuan Pendidikan yang berada pada daerah level 4 sepenuhnya melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hal ini pun bagi yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas harus memenuhi ketentuan SKB 4 Menteri yang telah mengatur akselerasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Melalui penjelasan narasumber banyak memberikan pemahaman baru bagi peserta, hal ini ditandai dengan banyaknya diantara peserta yang sepakat dengan penuturan materi yang disampaikan, namun dengan dilaksanakannya PTM Terbatas menimbulkan persoalan baru bagi tenaga pengajar yaitu dari beberapa pendapat yang dikemukakan bahwa kondisi seperti ini mengeluhkan banyak guru, selain itu, hal ini juga dikeluhkan oleh beberapa tenaga pengajar di luar sekolah atau guru les, bahwa banyak siswa yang kualitas pembelajarannya menurun dengan adanya pandemi saat ini.

Dengan demikian, dalam hal ini narasumber terus memberikan motivasi kepada baik tenaga pengajar maupun pelajar untuk tetap melaksanakan pembelajaran dengan penuh semangat dan terus memperhatikan protokol kesehatan serta mematuhi anjuran pemerintah agar aktivitas belajar baik yang dilaksanakan tatap muka terbatas atau pembelajaran jarak jauh tetap optimal dilaksanakan.

Antusias peserta dalam mendiskusikan Dinamika Pembelajaran Tatap Muka Dimasa Pandemi sangat tinggi, hal ini diwarnai dengan berbagai banyaknya pertanyaan dari mulai mekanisme pembelajaran sampai kebijakan pemerintah yang akan datang terutama terkait proses pembelajaran dan bantuan subsidi kuota dari pemerintah untuk tenaga pengajar dan pelajar, namun demkian, waktu membatasi diskusi yang dilaksanakan, sehingga moderator yang mengatur jalannya acara mengakhiri diskusi pada pukul 21:30 WIB dengan dikembalikannya Forum Diskusi Cendekia (FDC) kepada MC.

Maka dengan berakhirnya acara Forum Diskusi Cendekia ini, MC mengucapkan ungkapan terimakasih kepada pemateri yang sudah memberikan gambaran sehingga membuka pola pikir dan menambah pengetahuan terhadap persoalan yang terjadi yaitu salah satunya kehawatiran dilaksanakannya pembelajaran tatap muka, dengan demikian, tidak lupa juga disampikan terimakasih kepada moderator yang sudah memandu jalannya diskusi serta perserta yang telah berpartisipasi aktif sehingga menghidupkan jalannya Forum Diskusi Cendekia yang dilaksanakan, akhir dari kegiatan ini MC menutup dengan do’a dan ungkapan rasa syukur.

Penulis : Heri Lanadimulya (Menteri Pengembangan Sumberdaya Organisasi)

Komentar

Tinggalkan Balasan