Sebagian banyak masyarakat adat selalu menitikberatkan aktivitas dan kegiatannya berfokus menjaga budaya dengan cara yang kuno/lama, namun dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi maka menjaga kebudayaan harus dilakukan melalui cara baru agar sesuai dengan perkembangan jaman.
TBM Gerakan Muda Cendekia mencoba untuk mengenalkan kepada masyarakat adat cara kebaruan untuk menjaga kebudayaan melalui pembentukan Kampung Literasi Kasepuhan Neglasari, Dengan demikian, Pengurus TBM Gerakan Muda Cendekia mencoba untuk menjelaskan rencana pendirian Kampung Literasi.
Kampung Literasi yang akan didirikan berupa kegiatan membaca di taman bacaan, penyediaan pojok baca, pemberantasan buta aksara, literasi digital, literasi finansial, dan terutamanya literasi budaya sebagai upaya menanamkan karakter berbasis kearifan lokal yang terus mendapatkan pembinaan dari TBM Garda Cendekia sebagai penggagas gerakan.
Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang literat, terutama masyarakat adat, Gerakan Muda Cendekia mengajak Kasepuhan Neglasari untuk membuat Kampung Literasi, dimana Kampung Literasi ini diharapkan menjadi pusat informasi masyarakat adat dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa, TBM Gerakan Muda Cendekia menjelaskan bahwa kegiatan ini disponsori oleh Direktorat PMPK Kemdikbud RI akan memberikan layanan dan kecakapan literasi kepada anak-anak dan masyarakat secara berkelanjutan.
Menurut rencana, peluncuran Kampung Literasi Kasepuhan Neglasari akan dilaksanakan pada akhir Bulan Oktober Tahun 2021, dimana rencana rangkaian kegiatan ini diantaranya Pendirian Pojok Baca, Nyukcruk Galur Mapay Raratan Wilayah Adat di Lebak Selatan, Cendekia Class, Biweekly Book Review, Forum Diskusi Cendekia, Workshop Entrepreneur Berbasis Potensi Lokal (Produksi Pisang Sale dan Kerajanian Tangan), Webinar Series Kebudayaan dan Nonton Film Edukasi.