Nama saya Mulya. Saya lahir di kampung yang sangat indah. Masyarakat di kampung saya sangat ramah, masyarakatnya sudah sadar akan pendidikan formal, sebelumnya yang saya tahu, belajar hanya di sekolah dan pengajian saja, ternyata belajar dapat di mana saja.
Saya beruntung tinggal di desa ini, kaka-kaka tingkat saya sangat perhatian pada generasi kami. Saat ini saya sedang sekolah pada tingkat SMP. Mereka berharap kami dapat menjadi anak Sekolah yang dapat bermanfaat untuk masyarakat, aktif dalam kegiatan pemuda dan selalu berkontribusi dalam kegiatan masyarakat sebisa kami.
Kaka-kaka tingkat saya membentuk sebuah organisasi yaitu Gerakan Muda Cendekia atau Garda Cendekia, Kata Kang Sidiq (Ketua Umum Garda Cendekia) Kami sebagai generasi muda harus bisa memberikan solusi bagi masyarakat dalam perkembangan jaman saat ini, Pemuda juga harus memiliki progres agar terus berkembang dan turun tangan untuk setiap kegiatan-kegiatan kepemudaan dan masyarakat.
Awal mulanya saya merasa malu untuk ikut kumpul-kumpul, karena saya merasa masih sangat muda. Tetapi berkat rangkulan kakak-kakak Garda Cendekia, akhirnya saya mengerti bahwa kemajuan kampung kami tergantung pada dari diri kami sendiri, dan kami yang akan menjadi generasi selanjutnya mengisi desa ini.
Bersama kaka-kaka Garda Cendekia kami diajarkan bagaimana menjadi seorang pemimpin dan berbicara di depan publik. Selain dari itu, kami juga banyak di ajak diskusi mengenai hari-hari besar Nasional seperti pada Hari Kartini, Hari Pendidikan dan Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni ini.
Di hari lahir pancasila ini kami di ajarkan bahwa gotong royong adalah salah satu terbentuknya Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, seperti yang dikatakan oleh Bapak Presiden Pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarano bahwa Gotong Royong adalah “Pembantingan tulang bersama, Pemerasan Keringat Bersama, Perjuangan Bantu Membantu Bersama, Amal Semua Buat Kepentingan Semua dan Keringat Semua Buat Kebahagiaan Semua. Dan semua itu, sekarang ini sangat kami rasakan.
Sekarang ini kami sedang gotong royong membuat saung Garda Cendekia, untuk kami berkumpul melakukan diskusi, latihan dan kegiatan-kegiatan lainnya. Saat gotong royong kami
tidak begitu merasa lelah, karena kami bekerja sambil seru bercanda, bahkan gotong royong
membuat waktu terasa begitu cepat, karena saat gotong royong rasanya saya banyak tertawa melihat tingkah kerja teman-teman satu sama lainnya, saling sindir dan saling mengejek bukan membuat kami menjadi jengkel atau marah, bahkan itu menjadi kenangan yang sangat indah.
Sekarang saya percaya apa kata pepatah bahwa ringan sama di jingjing, berat sama dipikul, artinya dengan gotong royong kami mengerjakan saung ini bersama-sama sehingga pekerjaan yang dilakukan terasa ringan dan sangat menyenangkan. Semoga teman-teman merasakan apa yang saya rasakan, kalau belum merasakan mari gabung bersama saya di Gerakan Muda Cendekia. Mari kita gotong royong membangun tempat kelahiran kita. Sehingga menjadi kampung yang indah, bersih, nyaman dan kampung yang maju dengan perkembangan jaman.