TBM Garda Cendekia melalui Pojok Baca Mendorong Masyarakat Literat

Semua orang sepakat, bahwa membaca adalah aktivitas yang sangat penting untuk saat ini, apalagi ditengah-tengah gempuran tekhnologi digital maka kemampuan membaca menjadi tombak utama untuk membuat masyarakat Indonesia menjadi Literat. Tapi banyak pihak yang menuding, minat baca masyarakat Indonesia dianggap rendah terutama masyarakat adat yang masih lemah akan pendidikan formal dan belum sepenuhnya menerima kebaruan jaman. Hal ini salah satunya dikarenakan masih kurangnya ruang dan akses bacaan, karena tidak ada akses maka tidak ada minat, tidak ada perilaku membaca.

Atas dasar itulah, TBM Gerakan Muda Cendekia yang berlokasi di Desa Cikatomas, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak membuka 3 pojok baca baru. Sebagai komitmen menyediakan akses bacaan kepada masyarakat terutma bagi masyarakat adat. Disamping mewujudkan kawasan giat membaca bagi masyarakat. Ketiga pojok baca ini diresmikan pada tanggal 30 Oktober 2021 yang berlokasi di Kasepuhan Neglasari Desa Cikatomas, Kp. Wangun Desa Wangung dan Kp. Cibodas Desa Cikamunding.

Selain menyediakan akses bacaan dan mendekatkan buku kepada masyarakat, Pojok baca Kampung Literasi TBM Gerakan Muda Cendekia ini menjadi tempat untuk menggaungkan pentingnya perilaku membaca  dan pusat kegiatan masyarakat.

Membaca memang bukan hanya soal minat. Tapi soal ketersedian akses bacaan. Itulah pekerjaan rumah terbesar gerakan literasi di Indonesia. Karena tidak ada perilaku membaca bila tidak ada akses bacaan. Dan tidak ada akses bacaan tanpa ada buku-buku. Bukulah yang akan membuat siapa pun yang membacanya, jadi bertambah wawasan dan jadi tahu. Sehingga pikirannya terbuka dan mampu memahami realitas. Dan hari ini, siapapun yang tidak membaca buku itulah yang terlibat berita bohong atau ujaran kebencian. Karena mereka orang-orang yang tidak literat.

Buku adalah jendela dunia, mungkin sudah tidak asing kita dengar. Membaca berarti memberi makanan rohani yang baik juga dianggap kamuflase. Tapi perbuatan itulah yang diemban pojok bacaan dan pegiat literasi di manapun. Untuk komitmen dan konsisten menyediakan akses bacaan. Karena dalam membaca, tidak ada minta tanpa ada akses. Dan semua itu terletak pada buku-buku. Hanya buku yang mampu mempertemukan dua kekuatan yang berhasil memengaruhi pendidikan manusia yaitu seni dan sains.

Di pojok baca, ada kehidupan baru saat siapapun melihat. Ada perilaku baca bagi masyarakat di kampung-kampung seperti di wilayah adat, lingkungan masyarakat dan tempat-tempat lainnya sebagai pusat akivitas masyarakat, sehingga melalui Kampung Literasi TBM Gerakan Muda Cendekia mampu mendorong masyarakat terutama masyarakat adat memiliki minat membaca dan menjadi masyarakat literat. Mari membaca karena dengan membaca masyarakat adat menjadi masyarakat literat

Tinggalkan Balasan