Pernyataan yang saya pelajari bahwa Pendidikan adalah hak asasi setiap individu. Lalu, di tengah dinamika globalisasi dan persaingan global saat ini, investasi dalam hak pendidikan menjadi krusial sebagai persiapan menghadapi tantangan masa depan. Dalam konteks ini, pentingnya hak pendidikan tidak hanya terletak pada akses fisik terhadap fasilitas pendidikan, tetapi juga pada kualitas serta relevansi pendidikan yang diterima oleh setiap individu anak. Garda Cendekia merumuskan program yang dapat memetakan tujuan hal tersebut. Hal mendasar yang digaris bawahi adalah pentingnya peran orang tua terhadap anak dalam mengutamakan masa depannya dengan selalu mendampingi segala tumbuh kembang dan emosinya.
Garda Bersama Desa dengan salah satu rangkaian kegiatannya adalah dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional. Menjadi relawan Garda Bersama Desa Batch 4 yang merupakan kegiatan rutin dari komunitas Gerakan Muda Cendekia telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat pada tanggal 13-21 Juli 2024, bertempat di Desa Cilograng, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Garda Bersama Desa (GBD) hadir dengan tujuan membangun desa melalui pemberdayaan dan peningkatan kapasitas masyarakat dan tentunya terus mendukung anak-anak Indonesia untuk mendapatkan hak yang sama.
Masalah utama yang dihadapi oleh pemerintah desa adalah kondisi pendidikan khususnya di Kampung Pasirsalam, Desa. Cilograng, Kab. Lebak-Banten yang memiliki kesulitan akses dan kondisi jalan rusak menuju sekolah SMP dan SMA. Tidak adanya pusat kegiatan belajar masyarakat, rendahnya motivasi belajar, kurangnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya Pendidikan, serta anggapan bahwa biaya pendidikan sangat tinggi memperburuk kondisi pendidikan disana. Salah satu upaya membangkitkan kepedulian orang tua terhadap anak-anaknya adalah dengan menghadirkan program Seminar Parenting dan Workshop Mendongeng Bagi Orang Tua.
Seminar parenting di paparkan langsung oleh Ibu Nina Septiana Dwi Indarti, SKM, M.Si. dari DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kabupaten Lebak. Tujuan parenting sendiri yaitu untuk meningkatkan kesadaran orang tua bahwa mengasuh anak perlu pengetahuan dan tidak boleh sembarangan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam hal pengasuhan. Di era digital ini tantangan orang tua semakin meningkat, dimana orang tua harus mengelola akses anak-anak terhadap konten yang tidak sesuai atau berbahaya di internet, menetapkan batasan waktu dan penggunaan gadget agar tidak mengganggu waktu belajar, tidur, atau aktivitas fisik anak. Selain itu, memberikan arahan kepada anak-anak tentang cara menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan aman. Memberikan contoh yang baik dalam penggunaan teknologi sehingga anak-anak dapat belajar dari pola perilaku yang positif. Hal penting lainnya yaitu keterbukaan komunikasi, membangun komunikasi yang sehat dengan anak-anak mulai dari sebelum dan setelah tidur. Hal ini dapat menciptakan kehangatan dan keharmonisan antara orang tua dan anak.
Selain seminar parenting, kegiatan mendongeng menjadi program penting pada kegiatan Garda Bersama Desa di Kampung Pairsalam. Kegiatan mendongeng oleh orang tua di zaman yang sudah serba canggih ini sangat sulit untuk dapat direalisasikan. Ibu Ginanda Rahmadini, S.S.I sebagai pemateri pada kegiatan Workshop Mendongeng memaparkan bahwa mendongeng bagi orang tua adalah kesempatan yang berharga untuk memperkaya hubungan emosional antara orang tua dan anak-anak mereka. Melalui workshop ini, orang tua dapat belajar teknik-teknik mendongeng yang menarik dan membangun keterampilan dalam menyampaikan cerita dengan penuh semangat dan kreativitas. Selain itu, workshop ini juga memberikan wadah bagi orang tua untuk memahami pentingnya mendongeng dalam pengembangan bahasa, imajinasi, dan koneksi emosional dengan anak-anak mereka. Dengan mengikuti workshop ini, orang tua tidak hanya menjadi penghibur yang lebih baik, tetapi juga memperkaya pengalaman berbagi cerita di rumah, menciptakan kenangan yang tak terlupakan bersama keluarga.
Peran orang tua dalam mendukung hak pendidikan anak tidak bisa diabaikan dalam konteks pembangunan bangsa yang berkelanjutan. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki akses yang memadai terhadap pendidikan yang berkualitas. Ini mencakup memastikan anak-anak dapat menghadiri sekolah secara teratur, mendukung mereka dalam memenuhi kebutuhan pendidikan, serta aktif terlibat dalam kegiatan sekolah dan pendidikan anak. Peran orang tua tidak hanya terbatas pada aspek fisik dan materil, tetapi juga pada aspek emosional dan psikologis. Orang tua perlu memberikan dukungan emosional yang kuat kepada anak-anak mereka, mendorong mereka untuk belajar dan berkembang secara pribadi. Motivasi yang diberikan oleh orang tua dapat menjadi pendorong utama bagi anak-anak untuk meraih prestasi akademik dan mengembangkan minat terhadap pembelajaran.
Di setiap tawa anak, terpatri kebahagiaan yang menginspirasi. Hari Anak Nasional adalah panggilan untuk menjaga candaan mereka sebagai tanda keceriaan yang membawa warna dalam dunia kita. Selamat Hari Anak Nasional.
Penulis : Rosmawati
Editor : Sri Dewi Patimah