Penulis : Muhamad Jonari
Menjadi relawan Garda Bersama Desa, sekilas membangun jiwa yang padam dari kobaran semangat anak muda. Setiap pergerakannya mengukir individu menjadi lebih baik, untuk diri sendiri dan untuk masyarakat.
Kampung Pasir Salam, Desa Cilograng, lokasi dimana kami menjalankan kegiatan menebar manfaat dalam Garda Bersama Desa. Tempat yang memiliki potensi dari berbagai arah, serta banyak hal yang perlu digali agar menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Garda Bersama Desa menjadi pijakan yang bagus untuk menemukan titik terang sebuah keresahan, bergerak dan bermanfaat untukĀ sekitarnya. Kesan yang baik sangat terasa saat itu, kini bahkan hingga nanti pada waktu yang akan datang.
Garda Bersama Desa bukan hanya sekadar bermanfaat bagi masyarakat, tentu saja banyak hal yang kami pelajari mengenai keadaan lingkungan dan budaya yang ada di sana. Hal yang sangat mengagumkan adalah bagaimana kami beradaptasi antar sesama, baik dari internal tim Gerakan Muda Cendekia maupun dengan masyarakat. Selama 10 hari kami bersama, kekeluargaan tercipta dengan berbagai rasa. Hal ini yang menjadikan kegiatan Garda Bersama Desa yang dilakukan keempat kali ini berjalan dengan baik, karena pada dasarnya kekeluargaan yang menciptakan semua hal berjalan dengan baik.
Tiga hari pertama, kami memerlukan penyesuaian terhadap lingkungan sekitar. Selama tiga hari tersebut kami melakukan berbagai kegiatan bersama, salah satunya adalah kegiatan eksplor desa. Kegiatan ini dilakukan bersama-sama untuk mengetahui kondisi hingga potensi yang ada di daerah Pasir Salam, tepatnya di salah satu pantai yang ada di desa Cilograng, yaitu pantai Goa Gede.
Perjalanan yang jauh kami tempuh sekitar dua jam menggunakan jalur pejalan kaki, tentunya bukan waktu yang sebentar untuk sampai ke pantai tersebut. Namun rasa lelah dan jarak yang jauh tentunya sebanding dengan apa yang kami dapatkan di sana, karena ini memberikan awalan yang baik bagi kelancaran kegiatan. Obrolan-obrolan yang tercipta di saat perjalanan menuju pantai membuat kedekatan kami semakin kuat, serta suasana pantai yang memperlihatkan keindahannya membuat perasaan kami semua menjadi sangat harmonis.
Hari ketiga hingga ke sembilan kami melakukan kegiatan diskusi tentang potensi wisata dan budaya yang ada di Kampung Pasir salam ini, tentunya setelah kami melakukan kegiatan observasi wisata. Kegiatan diskusi ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran dan keinginan warga sekitar akan potensi wisata dan budaya yang harus dikembangkan. Selain itu juga kami melakukan kegiatan lainnya seperti melakukan aktivitas belajar kepada anak-anak, membantu kegiatan masyarakat sekitar, serta kegiatan pelatihan mendongeng untuk orang tua.
Padatnya kegiatan yang kami lakukan menjadi motivasi kami bahwa keinginan masyarakat, baik dari anak hingga orang tua terhadap pendidikan sangat kuat. Namun karena lokasi dan akses menuju desa ini kurang baik, sangat jarang informasi serta kegiatan edukasi datang. Salah satu bentuk kegiatan yang sangat penting lainnya adalah kegiatan penanaman tumbuhan di sekitar pekarangan rumah warga, baik dengan menggunakan media tanah maupun media hidroponik.
Kegiatan yang sangat menyenangkan karena kami dapat belajar menanam bersama masyarakat serta praktik cara membuat pupuk organik menggunakan bahan dari sampah sayuran dan buah-buahan. Praktik yang dilakukan menggunakan dua cara, yang pertama menggunakan teknik eco enzim dan yang ke dua menggunakan pupuk cair kompos. Hal ini memberikan kami pengetahuan baru, tentang bagaimana mengolah sampah organik agar bisa di jadikan hal yang bermanfaat. Masyarakat sangat antusias karena bagi mereka ini pun menjadi suatu hal yang baru.
Sampai pada akhir kegiatan, kami mengadakan acara pesta rakyat yang digelar sangat meriah di kampung Pasir Salam. Acara ini diawali dengan perlombaan anak-anak hingga orang tua, terbayang sangat meriah bukan?
Hari terkahir menjadi hari yang paling emosional bagi seluruh tim dan relawan Garda Bersama Desa. Malam hari adalah acara puncak dari Garda bersama desa dengan memberikan persembahan dari hasil pembelajaran yang kami berikan kepada anak-anak. Mulai dari kesenian, mendongeng serta penampilan lainnya.
Mengkahiri Garda Bersama Desa, 10 hari menyusun harapan bersama, akan sangat berat menahan rindu setelah usai dari sini. Baik itu kepada masyarakat, anak-anak serta kelompok yang terbentuk atas keinginan yang sama, yaitu keinginan untuk belajar dan mengabdi.
Terima kasih telah berjuang bersama, saya menyayangi kalian semua.
Editor : Sri Dewi Patimah